Memiliki sebuah bisnis yang bisa menjamin kehidupan di
masa depan merupakan impian semua orang. Namun keinginan tersebut tidak mudah
diwujudkan jika tidak diimbangi dengan usaha dan kemauan yang keras. Baderi yang
terlahir dari keluarga sederhana memiliki semangat yang sangat tinggi untuk
mendapatkan masa depan baik. Baderi tergolong pintar sehingga sering mendapatkan
beasiswa saat sekolah hingga kuliah. Setelah lulus dari kuliah, ia mencoba
melamar kerja di perusahaan besar. Beberapa tes dan wawancara sudah dilakukan
dan ia berhasil masuk ke perusahaan tersebut.
Baderi memulai hari sebagai karyawan.
Statusnya kini berubah menjadi perantau karena jarak rumah dan kantornya cukup
jauh. Sehari-hari ia harus bertahan melawan rindu kepada kedua orang tuanya di
kampung halaman. Setelah beberapa tahun, Baderi ingin membangun usahanya sendiri
di kampung. Setelah merasa mantap dengan keputusan membangun usaha di kampung,
ia memutuskan keluar dari perusahaan. Perusahaan melepas Baderi dengan berat hati
karena Baderi adalah karyawan berprestasi.
Keputusan Baderi keluar dari perusahaan membuat kedua
orang tuanya terkejut, namun rencananya untuk membangun usaha mengobati
keterkejutan kedua orang tuanya. Tanpa membuang-buang waktu, Baderi membeli
segala perlengkapan untuk usaha yang akan ia dirikan yaitu pabrik makanan
ringan. Memang tergolong pabrik kecil, tapi Baderi bersemangat untuk membuatnya
tumbuh semakin besar hingga pada suatu hari kesempatan tersebut datang, Baderi mendapatkan pesanan skala besar dari kota. Dengan penuh semangat Baderi melayani
pesanan sehingga pesanan bisa selesai sesuai perjanjian.
Setelah pesanan selesai, ia mengirimkannya ke alamat
yang sudah disepakati. Namun ia sangat terkejut ketika alamat yang didatangi
ternyata merupakan alamat palsu. Pemesan yang hanya membayar uang muka sebesar
45% tidak lagi bisa dihubungi. Tanpa berpikir panjang, Baderi kembali pulang dan
menceritakan semuanya kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya meyakinkan
bahwa kejadian tersebut hanya ujian dan nanti pasti akan datang rezeki yang
lebih besar. Dan benar saja, produk pesanan menumpuk tersebut berhasil ia jual
hingga habis meskipun membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Usaha Baderi kembali lancar namun bencana kembali
datang, beberapa mesin produksi Baderi hilang dicuri. Baderi kembali terpuruk dan
usahanya tersendat. Beberapa karyawan diliburkan hingga ia bisa membeli mesin
untuk produksi. Kabar buruk usaha Baderi diketahui oleh beberapa teman yang dulu
satu perusahaan dengannya. Beberapa teman tersebut patungan untuk memberikan
pinjaman kepada Baderi. Melihat hal tersebut Baderi kembali bersemangat untuk
membuka usahanya lagi.
Tak menunggu waktu lama, usaha Baderi menunjukkan hasil
yang gemilang. Beberapa kali merasakan usahanya bangkrut membuat ia memutuskan
untuk menggunakan asuransi. Ia juga menggunakan fitur Asuransi Wakaf. Untuk
mendapatkan informasi mengenai Asuransi Wakaf, segera kunjungi https://www.allianz.co.id/produk/asuransi-syariah/fitur-wakaf.
0 komentar:
Posting Komentar